BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Saturday, March 26, 2011

Si Kecil Menolak Ketulusan Hati Insan kerana Cukup Allah Baginya

Bila kudengar suara lolongan serigala
Kurindu kepada serigala
tetapi bila kudengar suara manusia
aku hampir sahaja kehilangan kesedaranku

Seorang lelaki memasuki sebuah masjid bukan pada waktu solat, lalu ia menjumpai seorang anak kecil yang berumur sepuluh tahun sedang melaksanakan solat dengan khusyuk. Ia menunggu sehingga anak kecil itu menyelesaikan solatnya. Kemudian orang itu mendekatinya dan bertanya: “Anak siapa wahai anakku?”. Anak kecil itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan menitiskan air mata dipipinya. Kemudian dia mengangkatkan kepalanya dan berkata: “Wahai pakcik, saya seorang anak yatim piatu.’

Lelaki itu tersentuh sekali hatinya dan berkata: “Mahukah kamu menjadi anak angkatku?” Anak itu berkata: ” Apakah jika aku lapar engkau memberiku makan?” Orang itu menjawab: “Ya!” Anak kecil itu bertanya lagi: “Apakah jika aku tidak mempunyai pakaian, engkau akan memberiku pakaian?” Orang itu mengangguk dan mengatakan “Ya!” Anak kecil itu bertanya lagi : “Apakah engkau akan menyembuhkanku jika aku sakit?” Orang itu menjawab: “Wahai anakku, aku tidak dapat melakukan itu?” Anak kecil itu bertanya lagi: “Apakah engkau akan menghidupkanku bila aku mati?” Orang itu menggelengkan kepala : “Aku juga tidak sangggup?”.

Akhirnya anak kecil itu berkata:” Kalau demikian wahai pakcik, serahkanlah diriku kepada.

“Tuhan yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjukkan hidayah kepadaku, dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari qiamat”. [ Surah Asy-Syu'ara': 78-82]

Lelaki itupun diam dan pergi meneruskan urusannya, sedang anak kecil itu berkata: “Aku beriman kepada Allah. Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, nescaya Dia akan memberikan kecukupan kepadanya.”


Mindaku Berbicara

Si kecil yang memiliki tawakkal yang tinggi kepada Allah. Cukuplah Allah baginya. Tidak mengharap manusia tapi hanya Allah semata. Mungkin ada yang berkata, betapa anak ini telah menolak rezeki yang Allah kirimkan untuknya…atau mungkin juga ada yang berkata, anak ini telah menolak ketulusan hati insan yang ingin mendapatkan ganjaran di sisi Allah..seharusnya si kecil ini menerima pelawaan dengan hati terbuka..

Hakikatnya…insan kerdil ini telah melalui jerih derita yang hebat lantaran pemergian ayah dan ibu tercinta dan tinggallah dia sendiri..Di saat tiada sesiapa di sisinya..hanya Allah tempat pengharapan, pengaduan dan pemberi rezekinya..Insan kerdil ini telah merasakan akan kelazatan tawakkal dan iman yang tinggi kepada Allah. Merasakan manisnya berpaut hanya pada Allah..Merasakan nikmatnya apabila menancapkan dalam hatinya, Cukuplah Allah baginya…Pasti iman yang sekuat ini tidak akan menukarkannya dengan bergantung kepada insan, di saat dia telah merasakan segala kenikmatan sebagai seorang hamba Allah yang bergantung hanya pada Allah..

0 comments: